Rangkuman

  • Cendawan merupakan kelompok fungi yang berbentuk seperti payung dan tidak beracun sehingga dapat untuk dikonsumsi. Sehingga kelompok fungi yang telah dibudidayakan dan telah dkonsumsi termasuk kedalam golongan cendawan atau disebut juga sebagai edible mushroom (Indrawati Gandjar, 2006: 72).
  • Fungi merupakan organisme bersel tunggal (seperti khamir), dan ada pula yang bersel banyak (contohnya kapang, cendawan). Basidiomycota merupakan contoh fungi yang multiseluler (bersel banyak) yang sering dijumpai karena banyak jenis yang tubuh buahnya besar dan dapat dilihat dengan kasat mata. Masyarakat juga sering menyebutnya sebagai jamur/mushroom. Jamur merupakan organisme eukariotik dan tidak berklorofil. Sel jamur memiliki dinding yang mengandung kitin. Karena sifat-sifatnya itu, jamur dikelompokkan pada kingdom tersendiri yaitu kingdom Eumycota.
  • Basidiomycota terdiri dari anggota makro dan mikro. Basidiomycota yang makro memiliki karp besar (contoh : edible mushroom), sedang basidiomycota yang mikro karpnya kecil dan halus yang kebanyakan patogen pada tanaman seperti smut fungi dan rust fungi/jamur karat (Indrawati Gandjar, 2006: 85).
  • Struktur tudung Basidiomycota bermacam-macam, antara lain berbentuk seperti telinga, seperti piala, seperti payung, berkulit mengkilat dll.  Namun secara umum basidiomycota banyak ditemukan dengan struktur morfologinya terdiri dari tudung (pileus), bilah (lamella/gills), tangkai (stipe), cincin (annulus) dan volva dengan kenampakan morfologi yang beragam.
  • Cara  Basidiomycota hidup yaitu saprofit dengan mengubah susunan zat organik yang mati, misalnya saprofit pada serasah daun, merang padi, batang pohon yang mati, dll. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.(Campbell et al, 2003: 192).
  • Hifa  Basidiomycota bersekat melintang, berinti satu (monokariotik) dan dua (dikariotik). Miseliumnya berada pada substrat. Dari hifa dikariotik dapat muncul tubuh buah yang berbentuk payung atau bentuk lain yang menjulang di atas substrat. Tubuh buah atau basidiokrap merupakan tempat tumbuhnya basidium. Pada bagian ujung basidium akan tumbuh empat basidiospora.
  • Daur hidup Basidiomycota dimulai dari pertumbuhan spora basidium (Reproduksi aseksual) . Spora basidium  akan tumbuh menjadi benang hifa yang bersekat dengan satu inti, kemudian hifa membentuk miselium. Reproduksi seksual dengan cara membentuk basidiospora.
  • Reproduksi aseksual (Basidiomycota)  : Spora basidium  - benang hifa (bersekat, satu inti) - miselium (miselium tumbuh hingga basidium menghasilkan basidospora kemudian lanjut ke reproduksi seksual)
  • Reproduksi seksual (Basidiomycota) : Basidiospora - Hifa (+) dan hifa (-) saling mendekat - dinding selnya larut (plasmogami) - hifa (inti dua haploid) berpasangan   (dikariotik) - miselium sekunder (dikariotik) - Ujung miselium dikariotik berkembang menjadi basidium - dua inti haploid dalam basidium bersatu menjadi 2n (kariogami) - empat tonjolan pada ujung basidium (sterigma) - 4 inti haploid (meiosis ) - basidiospora     hifa bersekat (n).
  • Basidiomycota mencakup ± 25.000 spesies (Campbell et al, 2003: 191). Basidiomycota terdiri dari beberapa kelas, yaitu kelas Urediniomycetes, Ustilaginomycetes, dan satu diantaranya yang sering dijumpai adalah kelas Hymenomycetes, ordo Agaricales, family Agaricaceae, yang mencakup jamur-jamur berlamela atau memiliki keping lipatan berbilah-bilah.
  • Basidiomycota yang telah dibudidayakan karena manfaatnya sebagai bahan makanan antara lain jamur merang (Volvariella volvacea), Jamur champignon (Agaricus bitorquis), jamur kayu seperti jamur kuping (Auricularia, sp.), Jamur Shiitake/payung (Lentinus edodes) dan jamur tiram (Pleurotus, sp). Ada pula yang berkhasiat sebagai obat yaitu Jamur Ling zhi.
  • Basidiomycota yang merugikan, antara lain : Puccina graminis (jamur karat), Ustilago maydis (smut fungi), Amanita muscaria, dll.
  • Pembudidayaan jamur merupakan suatu bioteknologi tradisional sederhana, yang meliputi tiga kegiatan : 1)  Pembuatan spawn / inokulum, 2) Pembuatan kompos atau substrat yang akan menjadi tempat pertumbuhan cendawan yang harus mengandung semua unsur nutrisi yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan cendawan, 3) Pengaturan lingkungan pertumbuhan, meliputi air, sumber nutrisi, temperatur, kelembapan udara, kontaminasi, cahaya,dan raising (Indrawati Gandjar, 2006: 145).
  • Langkah-langkah membudidayakan jamur tiram secara garis besar yaitu Pembuatan kultur murni, pembiakan F1 & F2, pembuatan media tanam, inokulasi (penanaman) F3 pada baglog, Inkubasi, penumbuahan & perawatan, serta pemanenan.