Apersepsi

         
        
Kalian pasti sudah sering menjumpai jamur, dimana biasanya kalian melihat jamur? Atau mungkin jamur merupakan makanan favorit kalian? Tentunya jamur sudah tidak asing lagi di lingkungan sekitar kita. Seperti contoh gambar diatas, berdasar materi jamur yang sudah kalian dapatkan di SMP, ataupun sekilas pada materi jamur yang sudah didapat, jenis apakah jamur-jamur diatas?

 
Jika  kalian datang ke rumah makan dengan menu jamur, kalian tentu menjumpai berbagai jenis menu masakan dengan bermacam jenis jamur, contohnya seperti gambar masakan diatas. Pernahkah terfikirkan jenis jamur apa itu? Mengapa bisa dimakan? Dan darimana mendapatkannya?
Jenis-jenis jamur yang bisa dimakan umumnya sangat disukai oleh orang-orang, karena selain rasanya enak dan mempunyai kandungan gizi yang tinggi, juga berkhasiat bagi kesehatan. Hampir semua jamur yang dapat dimakan (edible fungi) tersebut merupakan jenis Basidiomycota yang kebanyakan didapat dari budidaya jamur (mushrooming mushroom). Namun tidak semua Basidiomycota dapat dimakan, karena ada yang beracun, oleh karena itu kita perlu mempelajari lebih dalam tentang Basidiomycota. Tujuannya selain untuk mengetahui/ membedakan jamur yang termasuk basidiomycota atau jenis lainnya, struktur anatomi, morfologi, dan reproduksi jamur, juga dapat mengetahui jamur yang dapat dimakan atau tidak. Lalu mengapa jamur dibudidayakan dan bagaimana cara membudidayakannya? Kalian dapat mengetahui jawabannya setelah mempelajari bab ini. Sekarang coba kalian cermati tayangan video dibawah ini!


Jika kalian amati video tersebut secara seksama, pertumbuhan jamur terlihat begitu cepat kemudian layu, pada pertengahan tayangan juga terdapat asap di permukaan jamur. Apakah pertumbuhan jamur yang nyata secepat itu? Tentunya tidak, video tersebut merupakan hasil percepatan rekaman pertumbuhan jamur. Lalu seperti apa pertumbuhan jamur yang sesungguhnya? Dan apa sebenarnya asap yang timbul di atas permukaan jamur tersebut?
Untuk mengetahuinya, kalian dapat melakukan pengamatan dan percobaan secara langsung, yaitu dengan petunjuk kegiatan pada LKS 1, 2, 3 dan 4. Kemudian data hasil kegiatan tersebut dapat digunakan untuk mendukung mempelajari materi, dengan tujuan dapat mengetahui kebenaran konsep.
Lalu dimana kalian dapat menjumpai jamur-jamur tersebut? Untuk mempelajari bab ini, kita dapat memanfaatkan beberapa budidaya jamur untuk melakukan pengamatan, antara lain :
Budidaya jamur tiram di SMA N 6 Yogyakarta
Budidaya dan pembibitan jamur di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengembangan dan Promosi Agribisnis Perbenihan Holtikultura (BP2APH) Ngipiksari, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Budidaya dan pembibitan jamur di Setyo Tani (Gambretan, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta)
Budidaya jamur di Rumah makan Jejamuran / Volva Indonesia (Niron, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta) (volva_indonesia@yahoo.com / www.volvaindonesia.co.id)
Budidaya jamur di UD. Usaha Kemitraan Sejahtera Jl. Magelang Km. 10, Beran Lor, Sleman, Yogyakarta


        Dari beberapa budidaya jamur di atas ini kalian dapat mengenal lebih banyak tentang ciri-ciri morfologi, daur hidup, contoh-contoh keanekaragaman Basidiomycota dan peranannya bagi kehidupan, serta mengetahui cara budidaya jamur.